Selasa, 02 Maret 2010

Ada Harga Yang Harus Dibayar



03 Maret 2010

Yer 18 : 18 – 20 ; Mat 20 : 17 – 28

Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda ketika memutuskan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Ada yang karena pasangan hidupnya, ada yang karena sembuh dari penyakit atau mengalami kesuksesan, ada yang karena mengalami pergumulan, ada juga agar terbebas dari masalah atau tantangan hidup bahkan supaya diberkati. Orang – orang yang seperti ini memiliki motivasi yang salah dalam hal mengikuti Yesus, mereka mengira mengikuti Yesus itu enak, tidak ada masalah, banyak mujijat dst. Seperti yang dialami oleh ibu anak – anak Zebedeus yang berkata kepada Yesus agar memerintahkan supaya kelak anak – anak nya duduk dalam kerajaan-Nya yang satu di sebelah kanan-Nya dan yang satu di sebelah kiri-Nya.

Ada ungkapan yang mengatakan bahwa untuk percaya, menerima dan mengikuti Yesus itu gratis, tetapi untuk melayani Dia ada harga yang harus dibayar. Oleh karena itu Yesus menegaskan bahwa Dia datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani, bahkan untuk memberikan nyawa-Nya bagi tebusan banyak orang. Jelas disini Yesus tidak menjanjikan kenyamanan secara dunia tetapi Yesus menawarkan salib kesengsaraan yaitu menjadi yang terkecil, menjadi pelayan bahkan harus menyerahkan nyawanya artinya ada harga yang harus dibayar.

Bagaimana kita menerapkannya, yaitu hendaklah kita selalu hidup dalam keadilan, memihak yang benar, berani mengatakan dan hidup dalam kebenaran. Untuk itu kita harus menyangkal diri, agar kita tidak mudah kompromi dengan dunia ini, memang kita hidup dalam dunia tetapi gaya hidup kita harus berbeda dari dunia supaya dapat menjadi terang dan garam dunia. Selanjutnya kita harus melepaskan diri dari segala yang kita miliki, bukan berarti kita berhenti bekerja atau menjual segala yang kita miliki, tidak seperti itu, tetapi maksudnya adalah apa yang kita miliki saat ini sebenarnya adalah dari Tuhan, jadi bukan milik kita 100%, dan Tuhan mau setiap kita dapat menjadi saluran berkat bagi sesama, bukan untuk kita nikmati sendiri sampai kalau hilang atau habis kita menjadi stress. Mari kita yang sudah percaya kepada-Nya, mau terlibat dalam karya keselamatan-Nya tanpa melihat kekurangan atau kelemahan diri kita sendiri, karena Tuhan sendiri yang mengutus kita maka Dia pasti akan menyempurnakan keterbatasan kita, bagian kita adalah sungguh – sungguh berkata ya pada Tuhan dan melakukan dengan tulus penuh kesadaran bahwa kita adalah hamba yang tidak berguna yang melakukan apa yang harus kita hanya melakukan apa yang kita harus lakukan. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar