Selasa, 31 Agustus 2010

Menanggapi Rahmat Tuhan


01 September 2010

1 Kor 3 : 1 – 9 ; Luk 4 : 38 – 44

Tuhan senantiasa mencurahkan rahmat-Nya dalam hidup kita dengan kadar dan bentuk yang berbeda – beda, namun seringkali kita tidak menyadari dan mengakui sehingga rencana Tuhan tidak segera tergenapi dalam diri kita. Apa yang kita miliki akan menjadi berkat bagi orang lain, apa yang tidak kita punyai akan kita dapatkan dari orang lain.

Dengan mengetahui tujuan Tuhan menciptakan kita agar kita berkarya sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya maka kita akan menjawab “ya” untuk setiap panggilan Tuhan. Karena Tuhan selalu memberikan kehendak bebas kepada manusia, pilihan ada di tangan kita dalam menanggapi panggilan-Nya. Oleh karena itu siapapun kita dapat menanggapi panggilan-Nya, Dia tidak menuntut kita sempurna terlebih dahulu, karena kemampuan kita berasal dari Dia. Dengan demikian tanpa Tuhan kita tidak berharga, karena manusia itu terbatas, apa yang kita miliki semuanya sifatnya sementara dan ditengah – tengah keterbatasan kita masih dapat berkarya.

Berkarya bukan karena kita hebat, berkarya bukan karena kita mampu, berkarya karena kita manusia berdosa yang telah ditebus dan diangkat oleh Tuhan. Seperti halnya Ibu Mertua dari Petrus, begitu mengalami kesembuhan Ibu ini langsung melayani orang – orang yang ada disekitarnya, karena Ibu sudah menyadari bahwa dia telah disembuhkan oleh Tuhan.

Bagaimana dengan kita ?
Mari kita menyadari panggilan Tuhan untuk memuliakan DIA dan menjadi berkat bagi orang lain secara maksimal, yaitu bagaimana orang dapat mengenal Tuhan melalui hidup kita. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar