Dari perikop ini kita mengetahui bahwa dalam pesta tsb. ada kehabisan anggur, anggur melambangkan atau membangkitkan sukacita.
Masalah kehabisan anggur mengakibatkan kehilangan sukacita, makanya Bunda Maria memohon kepada Yesus untuk memberikan atau membangkitkan sukacita itu kembali.
Salah satu dari musuh dari Gereja saat ini adalah hedonisme (kenikmatan) dan permissivisme (serba boleh). Akibat dari hedonisme dan permissivisme adalah ajaran dan nasehat Tuhan mulai dikesampingkan di dalam kehidupan banyak umat beriman. Contohnya: selama abad ini angka perceraian telah meningkat 700 persen, pada tahun 2000 lebih dari 35 juta bayi di Amerika digugurkan, serta obat-obatan terlarang dan pornografi sudah mulai menjadi gaya hidup orang
Dan seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi dimana manusia secara tidak langsung dan tidak sadar menjadi kurang mempunyai hubungan dengan sesama.
Ini bisa dilihat, pada acara terlivisi mulai dari pagi sampai pagi, menyajikan hal2x yang menarik secara bersambung / berseri sehingga mereka yang sudah terikat dengan acara tsb. enggan meninggalkan tempat duduknya untuk terus memelototi telivisi.
Permainan elektronik telah mendidik anak tidak membutuhkan orang lain, karena mereka mainnya lawannya adalah monitor.
Hubungan dengan orang lain kurang terjalin dengan baik, bagaimana mereka dapat peka terhadap kebutuhan orang lain.
Sejak manusia jatuh dalam dosa, sebenarnya sejak itu manusia menjadi egois, tidak peduli satu sama lain, mementingkan kepentingan sendiri, berjalan menurut keinginannya.
Karena focus hidupnya adalah diri sendiri dan hidupnya dipimpin oleh diri sendiri.
Manusia cenderung menjadi jahat, manusia cenderung lebih mementingkan dirinya sendiri, tidak memilik kepekaan terhadap sesama.
Hari ini kita akan sama – sama belajar bagaimana Maria menjadi sumber kegembiraan umat beriman. Menjadi sumber kegembiraan yang bagaimana ?
Apakah tidak pernah menyakiti hati orang lain ?
Apakah selalu menuruti apa kata orang ?
Apakah selalu setuju pada pendapat orang meskipun itu tidak benar ?
Apakah kitapun ikut kompromi dengan dunia ini supaya orang-orang suka sama kita ?
Bukan, bukan seperti itu.
Bunda Maria menjadi sumber kegembiraan umat beriman bukan dengan menggunakan kekuatan sendiri, yaitu kompromi dengan dunia ini, atau dengan memberikan sesuatu dengan motivasi kelihatan baik, tapi Bunda Maria menjadi sumber kegembiraan umat beriman dengan memiliki kepedulian terhadap kebutuhan sesama.
Ada beberapa hal yang dapat kita teladani dari Bunda Maria, yang dalam situasi dan kondisi apapun Bunda Maria memiliki keberanian mengikuti kehendak Tuhan sehingga menjadi berkat bagi sesama.
Kita lihat ayat 1, dikatakan pada waktu ada perkawinan di Kana Ibu Yesus ada di situ.
Artinya hal pertama yang dapat kita pelajari adalah senang bertemu dengan orang-orang.
Sdr senang bertemu dengan orang2x bukan untuk bergosip ria.
Bukan juga untuk membicarakan kejelekanan atau kekurangan suami kita atau untuk ngobrol2x yang tidak ada manfaatnya atau ngobrol2x porno…
Tapi senang berjumpa dengan orang2x di sini untuk menjadi berkat bagai orang2x yang kita jumpai.
Waktu saya masih menjadi Katolik KTP, tahu katolik ktp ?
Katolik tanpa pertobatan, saya senang bertemu dengan orang2x untuk membicarakan orang lain, kalau tidak bertemu di darat, ya saya telpon bisa ngobrol ngrasani orang sampai 1 jam lebih di telpon, sambil menertawakan kekurangannya……
Sdr masih banyak dari kita yang suka melakukan hal tsb.
Saya percaya di sini tidak ada ya, di luar sana……..
Bukan …. Bukan seperti itu
Lalu apakah kita dapat menjadi berkat kepada sesama kalau kita di rumah saja ?
Tidak bisa, ya bisa berkat bagi keluarga saja, belum menjangkau ke luar.
Ketiga ada perkawinan di Kana pada hari ke 3 Bunda Maria ada di sana.
Sdr YTK, masih banyak diantara kita yang masih kurang menanggapi undangan entah di lingkungan atau Wilayah.
Entah dengan alasan karena anak2x masih kecil, masih butuh diajari.
Atau suami yang belum pulang, atau tidak suka karena banyak ngomongnya….dsbnya,….
Ada seorang teman yang memberikan kesaksiannya pada saya, dulunya dia ini tidak pernah hadir dalam doa2x di lingkungan karena sibuk mengurusi anaknya walaupun anaknya cuma satu, tapi ya harus selalu dilayani, sp suatu ketika….
Yoshua, Musa dan Harun…..
Dia baru menyadari bahwa pertemuan2x ibadah seperti ini sangat dibutuhkan untuk saling menguatkan untuk saling menghibur dan meneguhkan.
Dalam Mat 28 : 19, karena itu pergilah…..
Ini adalah utusan dari Tuhan Yesus kepada murid2x Nya.
Utusan ini berlaku juga untuk kita semua, makanya setiap akhir Misa ingat….
Kita diutus untuk pergi…..
Kemana ? segala bangsa, artinya bukan kita harus pergi jauh2x, bukan tapi ya bukan juga kita di rumah saja, tapi disegala kesempatan.
Kita harus menyediakan waktu kita untuk berhubungan dengan siapa saja dengan segenap hati, karena apa ?
Tidak semua orang yang suka bertemu dengan orang2x dengan tujuan menjadi berkat bagi sesama, melainkan untuk kepentingan dirinya sendiri, untuk keuntungan dirinya sendiri, karena focus hidupnya adalah dirinya sendiri, sehingga setiap orang yang dijumpai merupakan obyek atau sasaran untuk keuntungan dirinya sendiri.
Lalu bagaimana supaya kita dapat menjadi berkat bagi sesama ?
Pada ay. 2 ……..
Kalau kita selalu mengundang Yesus dalam hidup kita maka akan membuat hidup kita diwarnai dengan penyangkalan diri dan pikul salib dengan demikian kita tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Sharing tentang B.Ridwandi….
Sdr bukan sekedar ke Gereja yang akan membuat kita menjadi berkat bagi orang lain.
Bukan juga sekedar memberi persembahan kita mengira dapat menyenangkan orang lain.
Kenapa ?
Banyak antara kita yang ke Gereja tapi belum memilki penghayatan yang benar sehingga hidupnya belum dapat menjadi berkat bagi sesama, memasuki halaman Gereja diaaam saja, tidak menoleh kanan kiri, lalu duduk juga tidak menyapa orang di sampingnya.
Begitu juga waktu pulang, belum keluar dari halaman Gereja, eh terjadi kemacetan atau mobil kita dihalangi kata2x umpatan keluarlah dari mulutnya.
Begitu juga dengan memberi persembahan atau memberi bantuan kepada sesama, saya masih melihat bagaimana dia memberlakukan orang tsb. seolah2x pembantunya yang bisa diperintah sewaktu2x.
Kenapa masih seperti itu ?
Karena focus hidupnya masih pada dirinya sendiri dan hidupnya dipimpin oleh dirinya sendiri.
Ada juga yang masih memisah-misahkan, kalau dalam pekerjaan dia mudah berkompromi, ya tentu sdr tahu bagaimana orang2x dunia dalam melakukan bisnis.
Tapi kalau hari Minggu atau kalau ada sesama yang tertimpa bencana dia juga tak segan2x membantu, saya percaya bantuannya tulus, kepeduliannya kepada sesama yang beriman tinggi sekali. Ini juga bukan seperti itu ya, menjadi berkat bagi sesama, tapi Tuhan mau kita menjadi berkat bagi sesama dalam situasi dan kondisi apapun juga serta dimanapun kita di tempatkan di situ Tuhan mau kita menjadi berkat bagi sesama.
Kenapa ? Mari kita lihat Yoh 15 : 16, ….
Karena Tuhan yang memilih kita dari semula untuk menerima keselamatan…….
Sdr tahukah ketika kita menjadi berkat bagi sesama siapa yang paling senang ?
Ya Allah Bapa di Surga, Yoh 15 : 8, …..
Dan Bunda Maria tahu itu.
Sebenarnya posisi Bunda Maria di pesta itu sebagai apa ?
Tamu, sebagai undangan kan ?
Harusnya kan dilayani, ya kan.
Tapi Bunda Maria tidak mencari keuntungan dirinya sendiri, diam2x ternyata Bunda Maria memperhatikan apa yang dibutuhkan oleh si penyelenggara pesta itu.
Itu hal pertama yang dapat kita pelajari dari Bunda Maria senang bertemu dengan orang2x.
Itu hal pertama yang dapat kita pelajari dari Bunda Maria ialah senang bertemu dengan orang2x, untuk mewartakan kasih Allah yang sudah kita terima sampai orang2x tsb. juga mengalami kasih Allah seperti yang sudah kita alami.
Lalu apa lagi yang dapat kita pelajari dari perikop ini untuk kita meneladani Bunda Maria sebagai sumber kegembiraan umat beriman.
Kita lihat ya. 3-5….
Artinya Bunda Maria memiliki iman yang melihat.
Bagaimana kita dapat memilik iman yang melihat ?
Kita harus belajar melepaskan diri dari segala yang kita miliki.
Ketika Bunda Maria berkata kepada Yesus bahwa mereka kehabisan anggur lalu Tuhan Yesus menjawab apa ?
Sdr coba renungkan, seandainya sdr berkata sesuatu yang membutuhkan bantuan dari anak sdr dan anak sdr menjawab dengan kasar kepada sdr. Bagaimana perasaan sdr ?
Jengkel ? ya karena kamu itu siapa ? ya kan, kamu itu anak, saya ini ortu kok tidak sopan gitu jawabnya. Ya ?
Tapi Bunda Maria tidak seperti itu.
Bunda Maria tidak berkata kepada Yesus, eh aku ini ibumu yang melahirkan kamu dengan susah payah, kamu tidak tahu bagaimana perjuangan saya waktu harus melahirkan kamu ……, kok balasan kamu seperti itu….. tidak seperti kan ? kenapa ? karena
Dia sungguh2x sudah melepaskan dari segala miliknya sehingga hidupnya tidak terikat pada dunia ini, tapi Bunda Maria mengikat hidupnya hanya pada Tuhan.
Karena iman harus diimplementasikan.
Iman tanpa perbuatan sama dengan mati, seperti itu yang tertulis dalam FT. Artinya, iman kita tersebut tak berguna sama sekali. Biarpun tiap saat kita berdoa, beribadah kepada Allah, dan berbuat baik. Namun segalanya berlangsung dalam bentuk pasif. Tak ada gunanya!
Orang beriman pun harus mampu bertindak sesuai dengan imannya. Sebab, saat kita masih di dunia ini, segala sesuatu harus kita perbuat sendiri. Jangan cuma diam dan menunggu Allah berbuat. Bukankah kita memiliki talenta dan pengetahuan yang diberikan Allah. Gunakanlah semua itu semaksimal mungkin. Namun, fokusnya harus tetap dijaga, jangan menyimpang. Dengan demikian, kemuliaan Allah semata yang memancar dari segala perbuatan kita.
Contoh : Kalau kita berdoa .. percaya pada penyelenggaraan Tuhan, ya sikap kita juga harus mencerminkan apa yang kita percayai itu.
Dalam keimanan Kristen bukanlah hidup dalam pola memberi untuk menghapuskan kesalahan. Bukan seperti itu yang ada dalam konteks kekristenan. Apakah harta yang berasal dari hasil judi atau korupsi, lalu bisa kita bersihkan dengan menyumbang sebagian dari hasil perbuatan kotor tersebut. Sama sekali itu tak ada artinya. Karena, dasar dari keimanan kita bukan sekedar memberi sesuatu untuk memperoleh sesuatu. Apalagi kalau kita berpikir, menyumbang lalu dapat memperoleh pengampunan dari Allah. Itu sama sekali pemikiran yang salah.
Tiap orang Kristen harus memiliki iman yang konsisten dan aktif. Selain itu harus ada penyerahan diri yang total, sehingga karunia keselamatan yang dijanjikanNya dapat kita raih. Allah tak memerlukan harta benda dan perbuatan baik kita. Bukankah semua yang kita dapat di dunia ini juga berasal daripadaNya. Jadi, untuk apa itu semua. Tetapi, Allah lebih menginginkan sebuah pertobatan secara total, dan meletakkan firman Allah sebagai dasar berkata dan bertindak.
Iman itu juga bukan perasaan.
Sesungguhnya iman tidak timbul dari apa yang kita dengar tetapi dari pendengaran.
Contoh : kita dengar tentang gempa......
Bisa saja kita mendengar kebenaran namun belum tentu kita hidup dan menjalankan kebenaran itu. Jadi iman timbul karena pendengaran akan Firman Tuhan, bukan sekedar mendengar pengertian kata iman, di dalam Rm 10 : 17 mari kita lihat....
Banyak orang hanya puas mendengar kata iman dalam perasaannya saja.
Perasaannya yang telah mengatakan bahwa dirinya telah memiliki iman, dan seringkali perasaan inilah yang telah menipu diri kita, seolah – olah masih ada didalam iman yang benar di hadapan Bapa Surgawi.
Jadi iman yang sesungguhnya bukan didapat dalam perasaan, namun lebih ada didalam sikap hati dan gaya hidup kita di hadapan Tuhan.
Rasul Paulus di dalam Surat Rm 1 : 17 mengatakan .......
Sdr YTK kita sekalian tahu, bahwa iman yang menyelamatkan, adalah iman kepada Tuhan Yesus. Satu – satunya syarat yang diminta Allah untuk keselamatan itu.
Keselamatan kita datang sebagai kasih karunia dari Allah, dan dapat diterima oleh respon manusia hanya melalui iman. Sdr YTK kita bisa melihat pengertian iman itu yaitu ada 4 unsur yaitu iman itu berarti :
- Percaya dengan sungguh – sungguh kepada Tuhan Yesus yang tersalib dan bangkit sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi, itu bisa kita lihat pada Rm 1 : 17, Rm 6:17, Ibr 10:22
- Iman meliputi pertobatan yaitu berbalik dari dosa dengan penyesalan yang mendalam kepada Allah melalui Yesus Kristus, ini bisa kita baca pada Kis 2:37-38.
- dan iman termasuk ketaatan kepada Yesus Kristus dan Firmannya dengan cara hidup yang diilhamkan oleh iman kita dan juga
- rasa syukur didalam Rm 16 : 26
Di dalam Rm 1:17 jelas ayat ini mau menjelaskan siapa yang hidup oleh iman tidak lain adalah orang benar,
Kita yang sudah percaya kepada Yesus Kritus, kita yang sudah lahir baru serta hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus.
Mereka inilah orang benar yang dimaksud oleh Bapa Surgawi, yang telah keluar dari kegelapan menuju terang Nya yang ajaib itu, disinilah dengan jelas dinyatakan bahwa orang benar adalah merupakan kebenaran Allah, menurut Alkitab orang benar yang telah lahir kembali akan memiliki gaya hidup atau cara hidup yang baik sebab itu didalam Ibr 10:38 dinyatakan bahwa ....
Banyak orang telah salah didalam memahami hidup oleh iman.
Mereka mengira kalau hidup oleh iman mereka tidak pernah mengalami kesukaran.
Tidak. Orang beriman maupun orang yang tidak beriman akan mengalami kesukaran hidup yang sama, namun ada perbedaannya Sdrku. Bahwa Bapa Surgawi dengan keMahakuasaan Nya akan memelihara orang benar lepas dari cengkraman masalah.
Jadi kita tidak boleh mengundurkan diri daripada iman, sebab Tuhan tidak akan pernah berkenan.
Sikap Bunda Maria sangat menunjukkan imannya.
Dia tetap percaya bahwa Yesus itu adalah Mesias.
Dia tetap percaya bahwa Anak yang dikandungnya itu benar2x anak Allah yang Maha Tinggi.
Dia tetap percaya bahwa Tuhan selalu memberkati.
Makanya ketika Yesus mejawab dengan “mau apakah….
Bunda Maria tidak putus asa, Bunda Maria tidak langsung patah semangat atau bingung mendengar jawaban Yesus.
Tapi dengan penuh iman dia berkata kepada para pelayan bahwa apa……
Dan terjadilah mujijat.
Sdr kalau kita memiliki iman, maka iman itu yang akan menggerakkan Kuasa Allah untuk mengerjakan apa yang menjadi kebutuhan hidup kita.
Seringkali dalam kehidupan ini, kita punya iman tetapi ketika kita melihat kenyataan yang ada, kita mulai bimbang, kita mulai cemas, bisa nggah saya keluar dari kenyataan ini ?
Apalagi sudah berdoa …. tapi tetap tidak ada jalan keluar……..
Peranan Iman dalam doa
Berdoa berarti memasuki hubungan pribadi dengan Tuhan di dalam iman. Oleh sebab itu, di dalam doa peranan iman sangat penting. Doa merupakan aktualisasi secara sadar hubungan kita dengan Allah. Seluruh hidup kita sebagai orang Kristen harus merupakan ungkapan dari hubungan pribadi dengan Allah, maka doa menjadi sangat penting dalam hubungan ini, yaitu hubungan dalam iman, harapan, dan cintakasih.
Semakin kita mengaktifkan iman, harapan, dan kasih maka doa itu akan semakin dalam. Dengan kata lain, semakin doa-doa kita ditopang dan dijiwai oleh iman, harapan, dan kasih, semakin dalam dan berartilah doa itu.
Kita hanya bisa mencapai Allah melalui iman. Iman memungkinkan kita untuk
mengerti misteri Allah karena tidak ada pengenalan Allah yang lebih dalam dari pada melalui iman.
Itu pelajaran ke 2 yang kita dapatkan yaitu memiliki iman yang melihat
Mari kita mau meneladani Bunda Maria dalam menjadi sumber kegembiraan umat beriman.
Dengan selalu senang bertemu dengan orang2x, mulai hari ini kita mau bangkit dan biarlah rohmu menyala2x dan layanilah Tuhan melalui kesaksian hidup kita sehingga dimanapun kita berada, kita membawa dampak dan pengaruh pada orang2x di sekitar kita.
Dalam segala situasi dan kondisi kita harus menjadi berkat bagi sesama, maka itu milikilah iman supaya ketika kita dalam pergumulan atau ketika kita ada pada tekanan2x hidup ini kita mau tetap semangat melayani Tuhan melalui kesaksian hidup kita dan akan tetap memiliki dampak dimanapun kita berada untuk menjadi berkat bagi sesama, karena kita percaya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dan kita akan selalu sadar bahwa ketika badai kehidupan datang kita tahu bahwa Tuhan tidak akan memberikan pencobaan yang melebihi kekuatan kita. Sdr mau mengalami ?
Wow....
BalasHapus