Selasa, 02 Februari 2010

Tuhan Dapat Memakai Siapa Saja Untuk Memwujudkan Rencana-Nya


3 February 2010

2Sam 24:2.9-17; Mrk 6:1-6

Ketika Yesus kembali ke tempat asalnya, dan pada hari Sabat Dia mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar itu takjub, mereka heran dan berkata :”dari mana diperoleh-Nya semuanya itu ? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya ? Dan mujijat – mujijat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya ? Bukankah Ia anak tukang kayu, anak Maria dst. Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.

Manusia selalu menilai seseorang dari latar belakangnya, dari usianya, dari pengalamannya atau dari pendidikannya. Sebagai orang tua, jarang sekali dapat mendengar nasehat dari orang yang lebih muda atau dari anak – anaknya, sebagai pengajar atau guru, apakah dapat menerima ketika mendapat teguran atau dikoreksi oleh siswanya, begitu juga mereka yang biasa memimpin apakah dapat menerima nasehat dari mereka yang berasal dari kalanganan menengah kebawah ?
Sebagai manusia kita sering menilai segala sesuatu dengan hal – hal yang ada di dunia ini. Hari ini, Injil mewartakan bahwa Yesus sendiri juga ditolak di tempat asalnya karena mereka melihat siapa keluarga Yesus yang tidak memungkinkan membuat Yesus dapat seperti itu, lalu mereka menolak-Nya, karena ketidak percayaan mereka maka tidak terjadi banyak mujijat di tempat itu.

Tuhan dapat bekerja melalui siapa saja untuk memwujudkan rencana-Nya, dibutuhkan kerendahan hati dari kita untuk dapat mendengar suara Tuhan melalui sesama. Karena Tuhan tidak memandang seseorang dari latar belakangnya, tetapi Tuhan melihat ketulusan hati dan seperti bejana, Tuhan juga membentuk kita agar kita memiliki karakter Kristus, untuk itu marilah kita belajar menghargai satu sama lain, kita belajar untuk lebih banyak mendengarkan dan merenungkannya, kita belajar untuk mempunyai pengendalian diri yang baik melalui sikap dan tutur kata kita, sehingga kita dapat mengalami mujijat-Nya dan biarlah rencana Tuhan semakin tergenapi dalam hidup kita.

Bapa yang penuh kasih, bimbinglah kami agar kami memiliki pengenalan yang benar akan Engkau, sehingga kami dapat memandang segala sesuatu menurut sudut pandang-Mu. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar