Minggu, 10 Januari 2010

Berkenan Kepada Allah

10 January 2010
Yes 40 : 1-5,9-11 ; Tit 2:11-14, 3:4-7 ; Luk 3 : 15-`16, 21-22

Baptis adalah Tanda Keselamatan, dan keselamatan itu ada pada Yesus.
Baptis adalah sebuah wadah, dan di dalam wadah itu dapat berisi rmacam – macam hal, misalnya, hobby, kesenangan dunia, ambisi pribadi, kepentingan pribadi, nama baik

kita, keluarga, dsb. Nah Baptis mengingatkan bahwa disinilah Tuhan hadir di dalam wadah tadi untuk mencucikan wadah, membersihkan supaya berkenan kepada Allah.

Isi apa yang berkenan kepada Allah :
- Memperjuangkan kasih
Dalam hidup sehari – hari, hendaklah kasih yang bertatah.
Karena setiap kita, entah orang tua, entah anak, hampir setiap hari pasti mengalami kekerasan dan kekasaran di luar rumah, dan ketika masing-masing kita kembali ke dalam rumah kalau kasih tidak bertatah di dalamnya, maka dapat kita bayangkan bagimana suasana rumah tangga kita ?
Tetapi kalau kasih menjadi yang utama dalam hidup kita, apapun yang kita alami, bagaimanapun situasi kondisi kita, kita akan bisa tetap sabar, kita akan bisa tetap setia dan menjadi berkat bagi sesama untuk kemuliaan Tuhan.

- Memperjuangkan kebenaran supaya tetap membara.
Dibutuhkan keberanian untuk tetap bertahan dalam kebenaran, keberanian untuk apa ? untuk bertanding dalam pertandingan iman yang benar, karena hidup ini merupakan pertandingan iman, sehingga kita tidak mudah kompromi dengan dunia.
Kita bertanding supaya hati dan pikiran kita tetap terarah pada Tuhan, supaya kita tidak mudah putus asa dan suka cita tetap memenuhi hati kita serta selalu melakukan segala sesuatu sesuai dengan kehendak Tuhan.

- Memperjuangkan kesetiaan pada Tuhan
Karena bukan langkah awal yang menentukan, tetapi langkah akhir yang menentukan, untuk kita harus tetap setia pada-Nya dalam situasi dan kondisi apapun juga. Dan kalau kita setia pada hal kecil maka Tuhan akan memberikan tanggung jawab yang lebih besar lagi, maka itu tetaplah setia pada-Nya, walaupun situasi tidak mendukung, tetaplah setia meskipun hari – hari yang dilalui penuh tantangan dan tekanan, tetaplah setia meskipun kenyataan yang ada tidak seperti yang diharapkan, karena hanya mereka yang setia saja yang akan memperoleh selamat.
Marilah kita senantiasa mengisi wadah kita dengan hal – hal yang dapat membawa kita berkenan kepada Allah, karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan manusia sudah nyata, Ia mendidik kita meninggalkan kefasikan dan keinginan – keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini (Tit 2:11-12). Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar