Jumat, 29 Januari 2010

Kesetiaan Tuhan


30 January 2010

2 Sam 12:1-7a, 11-17 ; Mrk 4 : 35-41

Dalam kehidupan ini setiap kita pernah mengalami ketakutan, kekuatiran, maupun kecemasan, entah karena memang kita ada masalah atau mendengar berita / kabar dari orang – orang di sekitar kita mengenai hal – hal buruk yang akan terjadi. Ketika
manusia berada pada kondisi tsb. maka mereka menjadi kebingungan sehingga seolah – olah kehilangan kendali atau pegangan hidup, akibatnya mereka mulai berpikir dengan caranya sendiri untuk menyelamatkan dirinya sendiri.

Injil hari ini memwartakan, ketika Yesus mengajak para murid untuk bertolak ke seberang, ketika Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam, tiba – tiba angin taufan datang dengan dasyat, dan para murid menjadi kepanikan, dalam kepanikan para murid membangunkan Yesus dan berkata “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa ?”
Dan segeralah Yesus menghardik angin itu dan berkata “Diam ! Tenanglah !” lalu angin itu segera reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Para muridpun kagum bercampur takut melihat apa yang sudah dilakukan-Nya, dan Yesus berkata “Mengapa kamu begitu takut ? Mengapa kamu tidak percaya ?”. Dengan ini Yesus memberikan kesadaran kepada para murid, bahwa untuk mengikuti Dia harus ada penyerahan diri yang total, bukan hanya sekedar sebagai pengagum-Nya saja.

Tidak jarang, ada yang mempercayai Tuhan karena melihat mujijat, masih ada yang mau mengikuti Tuhan karena ingin mendapatkan sesuatu dari-Nya, dan ketika apa yang diharapkan tidak tercapai, mereka menjadi kecewa bahkan dapat meninggalkan-Nya. Mari kita yang sudah percaya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, mau menyadari bahwa peristiwa – peristiwa hidup yang kita alami atau pergumulan hidup yang ada pada kita membawa kita semakin berserah kepada-Nya. Karena melalui tantangan dalam hidup ini sebenarnya Tuhan sedang memproses kita supaya kita dapat bertumbuh secara sehat rohani kita, untuk semakin serupa dengan –Nya. Sebagai manusia biasa kita memang penuh keterbatasan dan kelemahan, tetapi satu hal yang harus kita sadari bahwa Tuhan itu setia, Dia tidak pernah meninggalkan kita, dan membiarkan kita berjalan sendiri, penyertaan-Nya sempurna untuk setiap kita. Taufan kehidupan akan menerpa kita kapanpun juga meskipun tidak kita undang, oleh karena itu janganlah kita membatasi kuasa Tuhan melalui pola pikir kita yang cenderung mementingkan diri kita sendiri, tetapi mulai saat ini apapun situasi dan kondisi kita, kita mau tetap tenang dan percaya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar