Selasa, 19 Januari 2010

Menjadi Sesama Bagi Sesama



19 January 2010

1 Sam 16 : 1-13 ; Mrk 2 : 23-26

Aturan atau hukum yang dibuat tujuannya untuk keselamatan manusia. Tetapi kenyataan yang ada, justru sebaliknya, manusia merasa bahwa aturan – aturan yang ada mempersulit ruang geraknya, bahkan ada yang berpendapat untuk menjebak dsb. Sehingga aturan – aturan yang ada sering dilanggarnya.

Hari ini, Injil mewartakan, bahwa murid – murid Yesus memetik gandum pada hari Sabat, dan orang – orang Farisi melihatnya, dan mulailah mereka membicarakannya.
Tetapi Yesus berkata bahwa “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari sabat. “ Kalimat ini menjelaskan bahwa hukum – hukum dibuat untuk manusia, untuk kebebasan manusia, bukan sebaliknya. Aturan Sabat dibuat dengan tujuan agar ada pemusatan perhatian dan ibadat kepada Allah setelah 6 hari manusia bekerja atau melakukan kegiatan, tetapi aturan Sabat itu tetap ada ruang bebasnya, untuk hal – hal yang tak terhindarkan.

Seringkali kita sebagai manusia, melihat seseorang dari penampilan luarnya saja.
Sehingga tidak jarang kita menjadi salah, bila orang tsb. kelihatannya mencurigakan, kita berpendapat bahwa orang tsb. harus diawasi, tetapi kalau kita tahu bahwa orang tsb. kehidupan rohaninya cukup bagus, bahkan boleh dikatakan sebagai teladan, ketika tanpa sengaja dia berkata atau bersikap tidak benar, mulai lah kita memberi cap pada orang tsb. munafik dsb. Tetapi hendaklah kita tahu satu hal, bahwa Tuhan tidak melihat penampilan dari luar tetapi Tuhan melihat hati, dan harus kita menyadari bahwa manusia itu lemah dan terbatas, maka yang perlu ada dalam diri kita adalah ketika kita mulai jatuh, kita harus segera bangkit kembali. Dengan melihat kenyataan ini, marilah kita saling mendukung satu sama lain, ketika kita melihat sesama, janganlah kita melihat dari sisi luarnya saja, tetapi kita mau lebih dalam lagi mengenal dia dan menjadi sesama bagi dia. Tuhan mengurapi Daud menjadi Raja, bukan karena Daud tampan, pandai atau luar biasa, tetapi Daud adalah seorang yang sederhana, seorang gembala kambing domba.

Bapa yang penuh kasih, berilah kami rahmat untuk kami selalu belajar melihat sesama tidak dari penampilan luarnya tetapi mampukan kami untuk mengasihi dan memahami sesama seperti Engkau mengatahui kami sesungguhnya. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar